19 lagu hits dari empat album dibawakan berurutan hampir tanpa jeda. Dengan performa yang prima, alat musik yang super canggih dan penampilan apik Chester Bennington (vokal), Mike Shinoda (keyboard, gitar, vokal), Dave Farrell (bas), Brad Nelson (gitar) Joe Hahn (turntablis) dan Rob Bourdon (drum) membuat konser selama 1,5 jam itu benar-benar menggairahkan.
Sekitar pukul 20.30, seluruh personel Linkin Park naik panggung dan langsung disambut gemuruh 20 ribu penonton. Intro lagu 'The Requiem' dengan vokal seorang wanita menjadi pembuka. Tak lama setelah itu, hits 'Pappercut' langsung membuat hampir separuh isi Stadion GBKbergoyang.
Berturut-turut lagu Given Up, New Divide dan Faint semakin membuat penonton terbakar suasana. Lengkingan suara Chester yang powerfull turut memberikan energi kepada seluruh isi stadoin untuk berteriak dan bergoyang tiada henti.
Meski Linkin Park membawakan lagu anyar mereka dalam album A Thousand Sands yang dirilis pada 2010 lalu, namun penggemar Linkin Park sepertinya hafal di luar kepala lagu-lagu di album tersebut.
Saat Chester dan Mike melantun lagu seperti Iridesecent, The Catalyst, Blackout, dan Burning in the Skies hampir semua penonton bisa mengikuti lantunan dari Chester dan Mike. Dan lagu terbaik dalam album A Thousand Suns yang berjudul Waiting for The End dengan musik yang unik dan berbeda dari musik Linkin Park selama ini, telah memberikan suguhan yang benar-benar indah.
Suasana sempat adem ayem ketika Linkin Park memainkan Wisdom, Justice and Love dan Iridescent. Namun saat hit-hits seperti Numb, Crawling, In The End dan What I'v Done penonton kembali larut dalam teriakan dan goyangan menigikuti lagu tersebut,
Puncaknya, lagu Bleed it Out dan A Place For My Head menjadi penutup yang manis dalam konser tersebut. Total 19 lagu dibawakan Linkin Park tanpa dihampiri jenuh dan memberikan suguhan musik yang benar-benar kelas dunia.
Selain penampilan apik dari para personel Linkin Park. Konser yang dipromotori Big Daddy ini juga didukung peralatan musik dan sound yang super canggih. Tak heran untuk kebutuhan ini, Big Daddy harus mengimpor langsung alat-alat tersebut dari Kanada yang beratnya mencapai dua ton lebih dengan biaya yang sangat mahal.
Selain itu, tata panggung juga patut diacungi jempol. Dengan layar big screen di belakang artis dan dua layar di sisi kanan dan kiri memberikan keindahan tersendiri. Sedangkan untuk penonton juga seperti sudah memenhi target promotor. Dari jatah 20 ribu penonton, tempat untuk penonton terisi penuh, hampir tanpa ada bagian yang kosong.
Konser kedua Linkin Park kali ini benar-benar sangat istimewa dan sempurna. Artis berkelas dunia, dukungan sound system, dan panggung berkelas dunia pula, konser Linkin Park: A Thousand Suns World Tour 2011 benar-benar sempurna.
Linkin Park masih yang terbaik
17.58 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar